
Kesehatan mental menjadi salah satu perhatian generasi Z atau Gen Z. Hal ini membuat Gen Z dianggap gampang "kena mental". Tidak jarang pula mental Gen Z dianggap lebih lemah dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Tentang hal ini, dokter spesialis jiwa dari RS Nirmala Suri, dr. Taufik Ismail Sp.K.J. mengungkapkan kondisi mental Gen Z ternyata tidak jauh jauh dari peran keluarga dan lingkungan.
Hal ini karena keluarga menjadi "sekolah pertama" bagi sang anak. Selain keluarga, lingkungan sosial juga membentuk karakter awal seorang anak dan remaja. Ketika anak tumbuh dalam lingkungan atau keluarga yang sering melakukan kekerasan, secara sadar atau tidak hal itu akan tertanam dalam memorinya.
Kisah Pahit Andhika Ramadhani Saat Debut di Persebaya Surabaya, Dipaido Bonek Sampai Kena Mental Surya.co.id Keluarga Tegaskan Aulia Risma Dokter Muda Meninggal Bukan Karena Bunuh Diri, Tapi karena Sakit Serambinews.com Dede Dianggap Pahlawan, Otto Hasibuan Bilang Supaya Jangan Ada yang Takut Membongkar Kasus Vina Bangkapos.com
"Dan itu akan berpengaruh ketika dia remaja atau dewasa awal. Dilihat saat menghadapi masalah masalah di kemudian hari," papar Taufik. Bisa pula anak tidak suka dengan karakter atau sifat orang tuanya. Namun, secara tidak sadar, dia meniru pola orang tuanya ketika mendapatkan tekanan.
"Orang tuanya misalnya mudah marah dia enggak suka dimarahi. Tapi ketika dewasa justru pola itu ditiru secara tidak sengaja. Makanya penting sekali orang tua memberikan contoh kepada anak anaknya dalam bersikap dalam,"imbaunya. Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.